Senin, 28 Juni 2010

Pembangunan Terminal Suramadu Dikebut

SURABAYA – Pembangunan terminal Suramadu terus dikebut. Ini dilakukan agar tercapai target pada tahun 2011 mendatang, terminal tipe C yang berada tepat di kaki kanan suramadu tepatnya di Desa Kedungcowek, Kecamatan Kenjeran ini beroperasi.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengungkapkan lahan yang dipakai mengambil bekas lahan tambak seluas 7.000 meter kubik. Lahan ini kemarin sudah diurug dan sudah dibuat dua jembatan di depannya. Satu dari dua jembatan ini sifatnya sementara, gunanya untuk lewat kendaraan material. Sedangkan jembatan satunya untuk akses ke terminal. “Kalau jembatannya sudah jadi, akan dilanjutkan dengan pembangunan landasannya,” terang Irvan.

Selain landasan, tahun ini akan dibangun, pagar keliling, sebagian kantor dan saluran air. Sedangkan untuk sarana dan prasarana lain akan dilanjutkan tahun berikutnya. “Proyek terminal ini akan dilakukan multi years selama tiga tahun. Kami target awal tahun 2011 terminal ini sudah bisa dioperasikan, sambil melengkapi sarana prasarana lainnya,” ujarnya.

Terminal Suramadu ini akan menggantikan terminal kenjeran yang akan dihapus karena lahan yang digunakan menyewa lahan seluas sekitar 780 m2 milik TNI AL senilai Rp 50 juta per tahun. Karena sifatnya sebagai pengganti terminal Kenjeran sehingga enam trayek angkutan kota (angkota) akan dialihkan ke sini.

Untuk jalurnya, setiap angkutan masuk dari jalan kenjeran menuju kedungcowek dan belok arah melalui bawah jembatan suramadu. Setelah itu menuju terminal suramadu. “Untuk angkota bisa ngetem (mangkal) di terminal,” terang Irvan.

Sementara untuk bus kota tidak diperkenankan mangkal di terminal, hanya diperbolehkan menaikkan atau menurunkan penumpang saja. Nantinya penumpang yang ingin ke Madura bisa mencari bus antar kota antar propinsi (AKAP) yang lewat disana.

“Untuk bus AKAP ini, dishub tidak memperkenankan mereka parkir di terminal. Ini beralasan karena lokasinya tidak cukup. Kapasitas terminal kan terbatas, luasnya saja kurang dari satu hektar, jadi kalau dimasukkan semua tidak cukup,” alasan Irvan.

Terpisah, anggota komisi C DPRD Surabaya Agus Santoso menilai pemilihan lokasi terminal ini cukup strategis karena selain untuk membantu masyarakat daerah kedungcowek dan sekitarnya juga untuk membantu masyarakat yang ingin ke madura.

Selain itu, lanjut ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya ini-pembangunan terminal ini juga bisa memecah lalu lintas di kawasan Jalan Kenjeran dan sekitarnya. “Dengan dialihkan ke Kedungcowek, lalu lintas akan terpecah sehingga tidak ada lagi kemacetan,” ujar Agus.

Agus berharap pembangunan terminal ini akan dilanjutkan dengan pembangunan sarana dan prasarana lain untuk pengembangan wilayah kaki suramadu. “Pemkot sudah membuat site plane tentang pengembangan kaki suramadu, seperti ada pasar ikan dan sarana untuk pedagang kaki lima . Saya harap tahun 2011 ini sudah direalisasikan,” kata politisi Partai Demokrat (PD) ini.