Jumat, 12 November 2010

Mencegah Banjir Dengan Rumah Pompa

Kenyaman Pengunjung Taman Hiburan (THP) Kenjeran bakal berkurang dalam beberapa bulan. Sebab, disisi utara pantai tersebut dibangun proyek pencegah banjir, yakni pembuatan pintu air dan rumah pompa oleh Dinas PU Perairan Provinsi. Berdasar informasi dari pihak UPTD Kenjeran. pembangunan tersebut memakan waktu hingga 5 bulan.

Satu satunya tempat hiburan pantai milik pemkot surabaya itu dipenuhi alat berat, begitu juga material pendukung pembuatan pintu air dan rumah pompa. bahkan, tanah hasil pengerukan pesisir pantai di letakkan di lahan yang kerap digunakan sebagai parkir elektrik roda empat.

Kepala UPTD THP Kenjeran Mulyono mengatakan, pembangunan sudah hampir 1,5 bulan. Proyek tersebut memakan banyak tempat karena banyaknya material dan kendaraan berat. karena tidak ada lahan yang memiliki ruang kosong. PU pengairan meletakkan seluruh komponen proyek di THP Kenjeran."Bukan proyek kami,hanya lahan yang digunakan,"ujarnya

Dia menambahkan, karena menggunakan lahan UPTD,pihaknya menggenakan retribusi sewa lahan. selain itu, agar kenyaman dan kebersihan penggunjung tidak terganggu, Mulyono meminta pekerjaan proyek dihentikan pada minggu. Pada hari itu seluruh material harus dirapikan, termasuk kendaraan berat. " Bekas tanah galian juga harus diratakan," tegasnya

Itu dilakukan karena Minggu merupakan puncak kunjungan ke Pantai Kenjeran. Selama ini pantai sisi utara khusus digunakan sebagai pintu masuk penggunjung yang menggunakan roda empat. Jika tidak dirapikan, dikwatirkan parkir roda empat meluber dan memakan bahu jalan. padahal lebar jalan pantai kenjeran lama hanya sekitar 3 meter.

Pembangunan rumah pompa memang dibutuhkan. Camat Bulak Rochmat Basoeki mengatakan, diwilayahnya memang jarang terjadi banjir. namun, keberadaan rumah pompa bisa menenangkan warga saat air hujan atau air pasang."sebelumnya banyak tanggul retak karena itu langsung ditangani".ujarnya

Proyek ini dikerjakan rekanan Dinas PU Provinsi Jatim yaitu PT. Brantas Abipraya yang bertempat di Jl.Jemursari Utara II/32



Senin, 18 Oktober 2010

Rebutan Trayek antara Lin O dan Lin R

Kasus rebutan jalur angkutan kota (angkot) antara lyne R dan O belum menumakan titik terang. Para pengusaha dan pengemudi angkot mendesak Dinas Perhubungan (DISHUB) Pemkot Surabaya berani bertindak tegas. Tujuannya, kasus yang berlangsung beberapa menemukan solusi. Dengan demikian, bentrok tidak lagi rawan terjadi.

"itu kasus lama,mas. sebenarnya masalah bisa diselesaikan dengan cepat . Tapi, sampai sekarang, belum kelar. Salah satu penyebabnya, dishub tidak maksimal. Dari dulu mereka hanya rapat, setelah itu,tidak ada penyelesaian,"papar Fuad Pribadi, kepala paguyuban Lin R.

Kacong Irsyad dari paguyuban Line O menyatakan akan menunggu upaya dan langkah dari Dishub. dia berharap janji dishub untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam sebulan akan sesuai harapan. "Kami sudah cukup bersabar",katanya

Sebagaimana diberitakan, rebutan jalur antara Line R dan O memang beberapa kali mengemuka.terakhir Rabu lalu (13/10), para pengemudi nyaris beradu jotos. akhirnya dilakukan mediasi yang melibatkan polisi.

Kadishub Eddi menjelaskan bahwa penyelesaian sengketa jalur itu tidak semudah yang dibayangkan. Dia terkesan pesimistis sengketa tersebut bisa diselesaikan dalam waktu sebulan. Banyak faktor yang menjadi penyebab tersendatnya pengalihan jalur. "Kami ngak bisa memindahkan jalur seenaknya. Ada prosesnya,"ujarnya

Eddi menyayangkan sikap para sopir Lin R yang bersikukuh terus menggunakan jalur sekarang. Menurut dia, paguyuban angkot tersebut sebenarnya hanya menggunakan hak peminjaman jalur. Pengalihan jalur saat itu dipicu perbaikan dijalan kenjeran. Setelah selesai, Line R ogah menggunakan jalur lama. " Harapan kami, setelah perbaikan selesai, mereka akan kembali jalur semula. Tapi, kok jalur tersebut terus - terusan dipakai. itu kan sama dengan ingkar janji."

Kamis, 14 Oktober 2010

Hiu Tutul Terperangkap Jala Nelayan Nambangan

tahukah anda bahwa setiap tahun, 4 hiu tutul terdampar dan terperangkap jaring nelayan nambangan kenjeran, sebenarnya hiu tutul termasuk hewan langka,

Ini cerita seorang nelayan yang menangkap hiu tutul.Hiu tutul tersebut meronta - ronta ketika tertangkap oleh nelayan Nur Hasan,bahkan menurut dia kewalahana menangani hiu tutul sendiri,Ia pun meminta nelayan lainnya untuk membantunya dan menepikan hiu tutul tersebut.....Akhirnya 5 perahu nelayan bersama-sama menyeret ikan Hiu Tutul itu dari perairan Selat Madura ke tepi pantai. Proses itu memakan waktu sampai 1 jam

Setelah berhasil dipinggirkan ke pantai, ikan yang masih hidup itu langsung diikat dengan sebagian tubuhnya masih terendam di pantai persis di belakang Masjid Al Mabrur, Pantai Nambangan.hampir 3 jam hiu tutul bertahan dan akhirnya meregangkan nafasnya.hampir 4 hari hiu tutul menjadi pajangan untuk objek wisata di tepi pantai.menurut mereka "Hiu tutul yang mati itu akan dijual dengan 15 juta perekor terutama siripnya akan dijual ke restoran sea food china disurabaya ,dari hasil penjualan dibagikan ke nelayan yang andil menarik hiu tutul dan sebagaian untuk biaya masjid mabrur. karena masjid mabrur adalah masjid yang dana pembangunan dari penjualan hiu tutul".

Bagi masyarakat pencinta satwa langka banyak menyayangkan tindakan nelayan tersebut. kenapa hiu tutul terdampar dan terjaring jala nelayan tidak ditarik kelaut bahkan sebaliknya ditarik ke tepi pantai.padahal negara ini menandatangi konversi hewan langka,coba kita tengok negara tetangga kita Australia.yang selalu turun tangan menanggani satwa laut yang dilindungi. seperti hiu tutul yang terdampar di tarik ke laut.

Potensi MPU


Luas wilayah = 3.000 m2
Jumlah Trayek = 9 trayek
Lyn JK = Joyoboyo – Kalijudan- Kenjeran PP
Lyn JMK = Kenjeran – Petekan PP
Lyn R = Kalimas Barat – Kapasan – Kenjeran PP
Lyn R 1 = Kalimas Barat – Nambangan – Kenjeran PP
Lyn RBK = Rungkut Barata – Kenjeran PP
Lyn S = Joyoboyo – Bratang – Kenjeran PP
Lyn T2 = Joyoboyo – Kenjeran/Wisma Permai PP
Lyn UBK = Ujung Baru – Kenjeran PP
P = Joyoboyo – Kenjeran PP
Lyn W = Dukuh Kupang – Kapas Krampung – Kenjeran/Karang Menjangan PP
MLK = Kenjeran – Manukan PP
Fasilitas = Kantor Petugas, Shelter, Kantin, Toilet Umum dan Petugas.

Fasilitas = Kantor Petugas, Shelter, Kantin, Toilet Umum dan Petugas.
Alamat : Jl. Abdul Latif. Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak.

Terminal Kenjeran

Terminal Kenjeran berdiri tahun 1989,Peresmian Terminal tersebut diresmikan walikota Surabaya,Tepatnya 29- Mei- 1989 Dr. H. Poernomo Kasidi.Terminal ini diperuntukan memenuhi kebutuhan masyarakat kenjeran dan lokasinya strategis berdekatan dengan Wana wisata THP Kenjeran. Terminal Kenjeran yang memiliki luas 3000m2.Tanah yang digunakan terminal merupakan TNI- AL dengan biaya sewa 50.000.000/tahun.

Sabtu, 14 Agustus 2010

THP Kenjeran


View Larger Map

Senin, 28 Juni 2010

Pembangunan Terminal Suramadu Dikebut

SURABAYA – Pembangunan terminal Suramadu terus dikebut. Ini dilakukan agar tercapai target pada tahun 2011 mendatang, terminal tipe C yang berada tepat di kaki kanan suramadu tepatnya di Desa Kedungcowek, Kecamatan Kenjeran ini beroperasi.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengungkapkan lahan yang dipakai mengambil bekas lahan tambak seluas 7.000 meter kubik. Lahan ini kemarin sudah diurug dan sudah dibuat dua jembatan di depannya. Satu dari dua jembatan ini sifatnya sementara, gunanya untuk lewat kendaraan material. Sedangkan jembatan satunya untuk akses ke terminal. “Kalau jembatannya sudah jadi, akan dilanjutkan dengan pembangunan landasannya,” terang Irvan.

Selain landasan, tahun ini akan dibangun, pagar keliling, sebagian kantor dan saluran air. Sedangkan untuk sarana dan prasarana lain akan dilanjutkan tahun berikutnya. “Proyek terminal ini akan dilakukan multi years selama tiga tahun. Kami target awal tahun 2011 terminal ini sudah bisa dioperasikan, sambil melengkapi sarana prasarana lainnya,” ujarnya.

Terminal Suramadu ini akan menggantikan terminal kenjeran yang akan dihapus karena lahan yang digunakan menyewa lahan seluas sekitar 780 m2 milik TNI AL senilai Rp 50 juta per tahun. Karena sifatnya sebagai pengganti terminal Kenjeran sehingga enam trayek angkutan kota (angkota) akan dialihkan ke sini.

Untuk jalurnya, setiap angkutan masuk dari jalan kenjeran menuju kedungcowek dan belok arah melalui bawah jembatan suramadu. Setelah itu menuju terminal suramadu. “Untuk angkota bisa ngetem (mangkal) di terminal,” terang Irvan.

Sementara untuk bus kota tidak diperkenankan mangkal di terminal, hanya diperbolehkan menaikkan atau menurunkan penumpang saja. Nantinya penumpang yang ingin ke Madura bisa mencari bus antar kota antar propinsi (AKAP) yang lewat disana.

“Untuk bus AKAP ini, dishub tidak memperkenankan mereka parkir di terminal. Ini beralasan karena lokasinya tidak cukup. Kapasitas terminal kan terbatas, luasnya saja kurang dari satu hektar, jadi kalau dimasukkan semua tidak cukup,” alasan Irvan.

Terpisah, anggota komisi C DPRD Surabaya Agus Santoso menilai pemilihan lokasi terminal ini cukup strategis karena selain untuk membantu masyarakat daerah kedungcowek dan sekitarnya juga untuk membantu masyarakat yang ingin ke madura.

Selain itu, lanjut ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya ini-pembangunan terminal ini juga bisa memecah lalu lintas di kawasan Jalan Kenjeran dan sekitarnya. “Dengan dialihkan ke Kedungcowek, lalu lintas akan terpecah sehingga tidak ada lagi kemacetan,” ujar Agus.

Agus berharap pembangunan terminal ini akan dilanjutkan dengan pembangunan sarana dan prasarana lain untuk pengembangan wilayah kaki suramadu. “Pemkot sudah membuat site plane tentang pengembangan kaki suramadu, seperti ada pasar ikan dan sarana untuk pedagang kaki lima . Saya harap tahun 2011 ini sudah direalisasikan,” kata politisi Partai Demokrat (PD) ini.